Saturday 18 February 2012

Hati-hati dengan Rindu

Hari-hari ini cukup melelahkan buatku. Sebagai siswa kelas 3 yang akan menghadapi ujian, banyak sekali hal yang harus dikerjakan dan dipikirkan. Namun, sebisa mungkin hobi membaca buku tidak kutinggalkan. Sore ini aku membaca kembali sebuah buku best seller yang sudah lama tidak aku baca. Buku ini berjudul "La Tahzan, Jangan Bersedih".


Di dalam buku ini ada tulisan yang cukup menarik perhatianku sebagai seorang remaja yang mulai merasakan 'kerinduan', yaitu "Hati-hati dengan Rindu".  Nah, mungkin kita sudah tau definisi dari kata 'rindu', tapi sudahkah kita tahu mengapa berhati-hati dengan rasa rindu yang kita rasakan itu perlu?


Jangan pernah merindukan sesuatu secara berlebihan. Karena, yang demikian itu menyebabkan kegelisahan yang tak pernah padam. Seorang muslim akan bahagia ketika ia dapat menjauhi keluh kesah, kesedihan dan kerinduan. Demikian pula ketika ia dapat mengatasi keterasingan, keterputuasaan dan keterpisahan yang dikeluhkan para penyair. Betapapun yang demikian itu adalah tanda kehampaan hati.

“Tidakkah kamu melihat orang2 yang menjadikan hawa nafsunya sebagai Rabbnya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmuNya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya?” (QS Al Jatsiyah: 23)

Ibn Qayyim telah memberikan terapi yang sangat manjur tentang masalah ini dalam bukunya Ad Da' Wad Dawa' atau Al Jawab Asy Syafi 'an Man Sa'ala 'amod Dawa' asy Syafi. Rasa suka yang berlebihan itu banyak sebabnya. Di antaranya;

1. Hati yang tidak terisi oleh rasa cinta, rasa syukur, dzikir, dan ibadah kepada Allah.
2. Membiarkan mata jalang. Mengumbar mata adalah jalan yang menghantarkan pada kesedihan dan keresahan;

“Katakanlah kepada orang2 laki2 yang beriman :”Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya..” (QS An Nur:30)

Rasulullah juga bersabda: ‘Pandangan (mata) itu adalah satu dari sekian banyak anak panah iblis’
3. Meremehkan ibadah, dzikir, doa, dan sholat.



"Sesungguhnya, shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan keji dan munkar" (QS Al Ankabut:45)

Adapun obatnya, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Berusaha untuk selalu berada dipintu2 ibadah dan memohon kesembuhan kepada Yang Maha Agung.
2. Merendahkan pandangan dan menjaga kemaluan.
3. Menjauhkan hati dari hal2 yang bisa mengikatnya dan berusaha melupakannya.
4. Menyibukkan diri dengan amal sholeh dan berguna.
5. Menikah secara syar’i.

No comments:

Post a Comment